Yayasan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis (YPKKT) menyalurkan bantuan sembako


Tangerang Kab.Tangraya

Yayasan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis menyalurkan bantuan sembako kepada sejumlah pengelola media online di Kabupaten Tangerang. Bantuan tersebut merupakan bagian dari 4.200 paket sembako bagian dari program Pertamina Peduli yang merupakan bagian dari CSR PT. Pertamina.

Ketua Yayasan Padepokan Karang Tumaritis Abraham Garuda Laksono mengataka bantuain ini diberikan dalam rangka dukungan kepada para pengelola media yang terdampak pandemi COVID-19. Karena menurut Abraham, dirinya meyakini jika dalam pandemi COVID-19 banyak sektor yang terdampak termasuk para pengelola media.
“Melalui berbagai informasi yang disebarkannya, wartawan menjadi garda terdepan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Namun sebagai sektor usaha tentunya para pengelola media ini juga pastinya cukup terpukul dengan adanya virus Corona ini,” ujarnya.

Sementara itu Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana mengatakan bahwa peran media sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini. Menurut Ananta melalui berbagai informasi yang diberikan media dapat memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana mencegah agar tidak tertular COVID-19.
“Peran Media sangat dibutuhkan dalam menyebarkan informasi untuk mencegah penularan COVID-19 termasuk dalam pemulihan ekonomi nasional pascapandemi COVID-19. Untuk itu sebagai Anggota Komisi VI DPR RI saya sangat apresiasi upaya Pertamina melalui Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis yang menyalurkan bantuan sembako kepada pengelola media,” singkat Ananta.

Sementara itu Sekretaris Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Tangerang Hendra Wijaya menjelaskan, imbas pandemi COVID-19 yang telah melanda selama dua tahun terakhir membuat kondisi ekonomi menjadi terpuruk merata semua sektor termasuk media. Sektor media terpukul, lantaran anjloknya pendapatan iklan.
“Semua sektor usaha terpukul dan tentunya membuat pendapatan iklan berkurang karena banyak pelaku usaha yang mengurangi bahkan menghentikan biaya promosinya,” jelasnya.

Hendra berharap kondisinya serba sulit cepat berlalu dan ekonomi masyarakat kembali stabil.

“Kalau boleh jujur, para pengusaha media online sudah tidak bisa lagi memikirkan untung. Karena sudah bisa bertahan saja itu sudah sangat bagus,” pungkasnya.

Minggu (19/12}

Supriyadi J/red Tr.

Berita Terkait

Top