TP PKK Gelar Lokakarya 50 Tahun Gerakan PKK, Berbakti untuk Bangsa, Berbagi untuk Sesama


Tanjung Pinang, tangraya

Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat menggelar lokakarya dengan tema “Lima Puluh Tahun Gerakan PKK, Berbakti untuk Bangsa, Berbagi untuk Sesama”. Kegiatan tersebut berlangsung secara hybrid di Hotel CK Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (7/3/2022). Selain para ketua TP PKK kabupaten/kota se-Provinsi Kepri, lokakarya ini juga diikuti oleh seluruh kader PKK se-Indonesia melalui aplikasi video conference.

Sekretaris II TP PKK Pusat Rina Syahrini selaku narasumber mengatakan, TP PKK memiliki peran strategis dan penting, yakni sebagai mitra pemerintah. Kehadiran TP PKK selaku pengurus memiliki arti, yaitu sebagai fasilitator, perencana, pengelola, hingga pelaksana kebijakan.

“Fasilitator itu apa? Seseorang yang bisa atau seseorang yang mampu memfasilitasi seseorang untuk bisa mau dan mampu,” katanya.

Rina memaparkan, dalam merancang program-program PKK, pengurus harus memahami unsur-unsur 5W1H (what, who, where, when, why, dan how). Serta yang tak kalah penting pengurus PKK juga mesti menjadi komponen yang menggerakkan masyarakat menjadi lebih baik lagi. Hal ini sejalan dengan visi dan misi PKK.

“Visi dan misi gerakan PKK tahun 2021 sampai tahun 2024 adalah terwujudnya keluarga sehat, cerdas, berdaya, beriman, dan bertakwa untuk menuju Indonesia Maju 2024,” jelasnya.

Dia melanjutkan, dalam mencapai tujuan tersebut, TP PKK mengalami berbagai tantangan. Beberapa di antaranya seperti pandemi Covid-19 membuat meningkatnya jumlah keluarga yang mengalami kesulitan keuangan. Selain itu, angka perkawinan anak, kasus pemakaian Narkoba, kasus kriminal juga ikut meningkat.

Ditambah lagi zaman sekarang telah berubah. Perkembangan teknologi telah mengubah lanskap sosialisasi dan pola komunikasi generasi saat ini. Dengan kemajuan tersebut, ibu-ibu dan anak-anak yang menjadi target sasaran PKK pun mengalami perubahan.

“Inilah tantangan yang dihadapi pengurus TP PKK sekarang. Jadi mau tidak mau, kegiatan kita, mau tidak mau harus meng-handle dari masalah isu-isu tadi yang dihadapi,” terangnya.

Oleh karena itu, untuk menghadapi berbagai tantangan, TP PKK tidak bisa berangkat dengan kapasitas yang pas-pasan. Sumber Daya Manusia (SDM) PKK juga harus berubah menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Ketika merancang program kegiatan, SDM PKK dituntut adaptif dan inovatif melalui pendekatan dan cara kerja yang berbeda. “Kita harus berubah, dunia sudah berubah,” ungkapnya.

Selain Rina, hadir pula berbagai narasumber, di antaranya Staf Ahli Bidang Pemberdayaan Masyarakat TP-PKK Pusat Suwadiono Winardi. Kemudian, juga ada perwakilan dari Pokja I TP PKK Pusat Marlina La Ode Ahmad yang memberikan paparan dengan subtema “Peran Pokja I PKK Menuju Terwujudnya Keluarga Indonesia yang Berkarakter di Masa Pandemi Covid-19”. Dilanjutkan perwakilan Pokja II TP PKK Pusat Victor Pegipolnaya dengan subtema “Peran Pokja II dalam Membangun Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) sebagai Ketahanan Ekonomi Keluarga”.

Selain itu disambung perwakilan Pokja III TP PKK Pusat Simon Makarios dengan subtema “Peran Pokja III dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Keluarga dan Masyarakat”. Terakhir perwakilan Pokja IV TP PKK Pusat Adibah Amintasria Lasahido dengan subtema “Peran Pokja IV dalam Peningkatan Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Pencegahan Stunting”.

Puspen Kemendagri

(Red) 

Berita Terkait

Top