Tidak main-main KPK yang peluang korupsi baru di tangkap oleh KPK.


Jakarta, tangraya.com

Penjabat Negara kelas Staf menteri yang di tangkap pada hari senin, kini sudah di bawah ke Tahanan KPK untuk mempertanggung jawabkan, selasa (25/06).

Saat ini KPK belum menyebutkan siapa saja yang melakukan tutup SOS?.

Tidak main-main KPK yang peluang korupsi baru di tangkap oleh KPK.

Ia tutup SOS izin online, dan para membuka usaha akhirnya harus menual.

Karena secara menual akan melanggar hukum, karena di prediksa akan terjadi ajang korupsi.

Oknum Staf Kementerian akhirnya mengadang, di tahanan KPK.

“Kami sudah tangkap kementerian yang secara tutup SOS izin KBLI dan Izan Usaha secara online”, katanya Ali Fikri kasubag Penerangan KPK, senin.

Sekarang pihak penyidik Endar Praintoro direktur penyidik KPK akan mengmbangkan kasung ini sampai keakarnya.

Saat ini Endar dalam pengembangan Penyidik ada intasin-intasi mempersulit para pengusaha buka usaha.

Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan fakta mencengangkan soal adanya kementerian yang mematikan sistem pelayanan online single system (OSS).

Menurutnya, dari kejadian itu ada pejabat kementerian yang dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Jokowi tak mau buka-bukaan kementerian apa yang dia maksud, intinya kementerian itu punya layanan OSS dan tiba-tiba dimatikan sistemnya.

Otomatis pelayanan izin kembali dilakukan manual.

Nah dari pelayanan itu lah tindak korupsi ada yang terjadi

“Yang terjadi dulu pernah di sebuah kementerian dibuatkan OSS tapi karena nggak pernah dicek dan dikontrol, sistemnya dimatikan.

Artinya manual lagi, ketemu ketemu lagi, akhirnya ditangkap KPK,” beber Jokowi dalam Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event, yang disiarkan virtual, Senin (24/6/2024. dikutip Detikfinancial.com.

Bahwa KPK berhasil tangkap para pelaku ingin mencoba menutup SOS izin berusaha dan KBLI untuk usaha.

“Minta pada KPK agar yang ingin melakukan tutup, buka SOS itu tindak tegas, karena ia akan mencoba korupsi besar-besaran”, katanya Samsudin, SH,.MH aktivis.

(henry / netty )

Berita Terkait

Top