Sebagai informasi, Puskesmas Kutabumi juga telah melakukan pembinaan kader posyandu.


TANGERANG, TANGRAYA.COM

Puskesmas Kotabumi, Pasarkemis, Kab Taangeranng, Banten teruss  melakukaan kegiatan mencegah stuting terhasap di bawah umur.

Dalam mengupayakan penurunan stunting, Puskesmas Kutabumi melakukan inovasi Pelayanan Terpadu Cegah Stunting (Paterpan) dengan melibatkan Tenaga Pelaksana Gizi (TPG), penanggung jawab anak dan dokter umum.

Pada inovasi tersebut terdapat kegiatan berupa pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita di posyandu.

Kegiatan keping emas untuk ibu hamil risiko tinggi, dan kegiatan Kelompok Peduli ASI.

Selain itu, pemberian penyuluhan pentingnya ASI pada ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi di bawah dua tahun.

Kerta pemberian makanan tambahan di posyandu dengan mengutamakan bahan dasar protein hewani.

Kepala Puskesmas Kutabumi dr. R. Astrid Heraline menjelaskan, untuk kegiatan pencegahan stunting dimulai dari pemberian tablet tambah darah pada remaja putri SMP dan SMA.

“Berbagai upaya akan kami lakukan bersama dalam mengentaskan angka stunting seperti terobosan inovasi Paterpan ini.

Di tahun 2023 ada penurunan 1 balita yang sudah tidak stunting, jadi dari 22 menjadi 21 di Desember 2023,” ujarnya saaT diwawancarai, Jumat (19/01/24).

Selain itu, dia menjelaskan, Pemberian Makanan Tambahan akan dimaksimalkan pada  tahun 2024 ini.

Puskesmas Kutabumi akan melakukan kolaborasi CSR perusahaan.

“Pemberian makanan tambahan untuk balita kurang gizi kedepannya akan ditingkatkan kembali.

Untuk gizi buruk akan diberikan F100 dan balita stunting yang dirujuk juga diberikan Pangan Keperluan Medis Khusus (PKMK) berupa formula padat nutrisi dan tinggi kalori.

Untuk mengejar pertumbuhan anak yang diresepkan oleh dokter spesialis anak,” jelasnya.

Sebagai informasi, Puskesmas Kutabumi juga telah melakukan pembinaan kader posyandu.

Pada pembinaannya terdapat kegiatan berupa pembahasan terkait antropometri serta melibatkan beberapa program lainnya secara berkala seperti imunisasi, filariasis, kesling dan KB.

Sumber: Diskominfo / hairul / tangraya

Berita Terkait

Top