PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar Polri melindungi dan membantu masyarakat lemah.
Jakarta, tangraya
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar Polri melindungi dan membantu masyarakat lemah. Jangan sekali-sekali mengabaikan masyarakat kecil. Anggota Polri harus ada di tengah-tengah mereka. Khususnya 34 Kapolda, 504 Kapolres dan 1.146 Kapolsek se Indonesia, belum lama ini.
“Yang biasanya terpinggirkan dalam hukum urusan pedagang kecil. Lindungi. Saya kalau baca itu betul-betul. Itu menjadi sebuah persepsi loh, hati-hati loh ya.
Jangan sekali-sekali mengabaikan masyarakat kecil. Anggota Polri harus ada di tengah-tengah mereka. Khususnya 34 Kapolda, 504 Kapolres dan 1.146 Kapolsek se Indonesia.
“Yang biasanya terpinggirkan dalam hukum urusan pedagang kecil. Lindungi. Saya kalau baca itu betul-betul. Itu menjadi sebuah persepsi loh, hati-hati loh ya. Kecil-kecil seperti itu.
Itu kecil-kecil, itu mungkin urusannya bukan kapolres, kapolsek, tapi hati-hati tetap tanggung jawab kapolres, tetap tanggung jawab kapolda, yang kecil-kecil seperti ini,” harap Jokowi saat memberikan arahan kepada Kesatuan Wilayah Tahunan 2021 di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (3/12).
Jokowi mengaku tidak ingin ada anggapan diskriminasi hukum tidak berpihak ke masyarakat kecil dan yang lemah. Hukum harus benar-benar tidak berpihak ke siapapun.
”Apalagi kalau sudah dicap diskriminasi terhadap yang lemah. Hati-hati. Hati-hati. karena terakhir karena posisi Polri sekarang ini pada posisi tiga besar yang dipercaya masyarakat. Jadi titipan saya itu. Hati-hati dipercaya, itu tidak mudah,” ucap Jokowi.
Dirinya juga berpesan kepada anggota Polri jangan pernah menggadaikan kewibawaan terhadap pihak-pihak yang jelas-jelas melanggar hukum.
Wibawa Polri sebagai penegak hukum dan pengayom masyarakat harus dijaga. “Hati-hati jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum. Banyak ini saya lihat. Saudara-saudara harus memiliki kewibawaan. Polri harus memiliki kewibawaan,” tegas Jokowi.
Supriyadi/tr