Para Pendaki tewas saat mengibarkan bendera merah putih. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
Menurut Cerita masyarakat setempat sulis (60) mengatakan memang Gunung dan Gowa Puncak Gunung sering menelan manusia. Apalagi tidak berdoa naik dan tidak yakin pasti akan hilang saat sampai puncak Gunung Gowa.
“Setelah kami terima laporan adanya pendaki gunung yang meninggal dunia, rescuer (penyelamat) yang bertugas stand by pengamanan Siaga Merah Putih sudah bergerak menuju ke lokasi kejadian,” ujar Kepala Basarnas Makassar, Djunaidi saat di konfirmasi wartawan, Rabu.
Rencananya, setelah tim penyelamat tiba di lokasi untuk mengevakuasi, kata Djunaidi, jenazah korban akan dibawa ke Puskesmas Tinggi Mancing, Kabupaten Gowa. Namun hingga kini identitas korban belum diketahui.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi kejadian, Basarnas bersama tim gabungan telah melaksanakan siaga khusus mulai 16-18 Agustus 2021 dinamakan tim Siaga Merah Putih guna menjaga para pendaki saat pengibaran bendera Merah Putih. Basarnas juga dibantu 76 organisasi pencinta alam, dengan total personel 150 orang.
“Dari hasil penjagaan saat ini, ditemukan korban dua orang meninggal dunia, pertama di pos tujuh, kedua antara pos lima dan enam. Kedua korban mengalami hipotermia, kini tim sedang dilakukan dievakuasi,” papar dia.
Pihaknya pun telah berusaha penuh mencegat para pendaki naik dari berbagai titik jalur masuk ke puncak Gunung Bawakaraeng, namun tetap saja ada lolos. Bahkan Tim Siaga Merah Putih telah bersiaga secara maksimal, hanya saja masih ada jatuh korban jiwa.
Korban diduga mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh secara drastis diakibatkan berada di lingkungan bersuhu dingin dengan waktu yang lama. Gunung Bawakaraeng memiliki ketinggian 2.830 Mdpl dan merupakan gunung tertinggi ke lima di wilayah Sulsel. (sabrina/susi/henry/ant)