Orang tua murid mengeluh dengan adanya Belajar Dering jarak jauh, menambah beban orang tua lagi
Tigaraksa, tangraya
Sebanyak 16 sekolah tingkat menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten,tragis lagi buat orangt tua murid. belajar di serahkan melalui Hanphone (HP), dan SMS, minggu (06/02).
Orang tua murid mengeluh dengan adanya Belajar Dering jarak jauh, tentu menambah beban orang tua lagi
Sudah tidak ada etika anak, melalui hanphone, belum lama ini orangtua murid senang anaknya yang memberikan ilmu langsung dari ahlinya, kini mengacu pada HP.
“Kini siswa dari 5 tahun sampai 18 untuk mendapatkan ilmu dari pihak Sekolah dan Gurunya, kini terbalik, harus mendapatkan pelajaran dari HP, yang terkadang yang di tampilkan HP kekerasan dan seks”, kata supamarman (45) orang tua murid.
Kata Suparman, Kembali memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), seiring ditemukannya siswa dan guru tidak belajar malahan main hp. Bagai mana anak kami kedepannya, naik kelas bukan hasil ilmu yang di dapatkan naik kelas dengan banyak pulsa dan paket.
“Jika kalau memang ada covid terkena silahkan di obati, tak perlu mengorbankan anak kami dari belajar hp. ya silahkan di obati ada rumah sakit, ada pukesmas dan ada klinik, apa hubungannya dengan covid anak kami”, Ny. junarsih dari aktivis pendidikan .
“Sampai hari ini PJJ dilakukan, karena ada yang terkonfirmasi positif COVID-19, baik siswa maupun guru”, katanya Mohamad Bayuni KCD Kab. Tangerang, jumat, dikutip antara .
Lanjut aia katakan Mohamad Bayuni, Sudah ada 16 sekolah yang mengubah PTM menjadi PJJ, terkonfirmasi positif COVID-19 pada masa pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas” kata Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kabupaten Tangerang Mohamad Bayuni di Tangerang
henry/netty/tangraya