Menjadi hari penting masyarakat pers dunia yang diperingati sebagai HARI KEBEBASAN PERS DUNIA
Tangerang Selatan, tangraya.com
Untuk peningkatan pembangunan dalam semua bidang tak luput dari pers dan informasi sangatlah penting dalam membangun bangsa ini dengan pers. rabu (04/05)
Pers adalah salah satu educasion dalam mengembangkan teknologi bangsa ini, dan pers-lah yang memberikan kedudukan negara ini yang lebih mertabat.
Peringatan hari kebebasan pers dunia ini menjadi perhatian para anggota masyarakat pers dan jurnalis Indonesia salah satunya Komunitas Masyarakat Media Online inbisnis group provinsi Banten.
Ngopi dadakan jadi moment pertemuan kali ini kata perwakilan dari Komunitas jurnalis nusantara satu Lilik Adi Gunawan bersama para tokoh sosial enterprenuer, budayawan dan gerakan kopi persahabatan.
Lilik Ade Goenawan menyampaikan Awalnya dari saling bertukar informasi sederhana via whatapps group terkait flyer selamat hari kebebasan pers dunia dari media online nasional inbisnis.id, jadi pembicaraan menarik yang dibawakan perwakilan media dari Inbisnis provinsi banten dan saya
Ketua komunitas jurnalis nusantara satu. Ternyata hal ini berkembang yang mau hadir akhirnya menjadi bertambah dengan hadirnya tokoh founder Gerakan Kopi Persahabatan Om Lukas Christian dan founder Museum Keris / Padepokan BROJOBUWONO Yang juga sekaligus founder Taman Kupu – Kupu Alian Butterfly Park – Dr. Bambang Gunawan spOG.
Kompleks Perumahan Banjar Wijaya menjadi tempat yang asik untuk Ngopi dadakan memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia, mulai dari dunia bisnis informasi komunikasi, dunia edukasi / pendidikan, seni budaya , kopi dan peran kebebasan pers nasional vs karakter luhur & kebangsaan dunia pers serta para tokohnya.
Pentahelix jadi bahasan menarik Diskusi kami yaitu pentahelix yang bisa saling menghubungkan para akademisi, praktisi / bisnis, komunitas, pemerintah dan media secara digital teknologi, ungkap Dr. Bambang Gunawan, tapi ingat kebebasan bukannya Kebablasan tambahnya.
Sekarang eranya Teknologi Digital, gila menurut Gue, dimana Sudah tidak ada Batasan Ruang lagi untuk kebebasan informasi komunikasi khususnya untuk dunia pers. Karakter dan sertifikasi profesional untuk jurnalis atau masyarakat pers menjadi sangat – sangat penting.
Tanpa hal ini kebebasan pers bisa jadi kebablasan, kode etik jurnalis dan karakter luhur serta profesional menjadi mutlak dipatuhi oleh siapapun dari masyarakat pers dunia jurnalis di Indonesia ujar kesimpulan dari dialog Dr. Bambang Gunawan. Pendapat dan kesimpulan tersebut jadi kesepakatan bersama tanpa perlu disepakati.
Lukas Christian dari Sosial Enterprenuer Gerakan Kopi Persahabatan dan salah satu tokoh dunia kopi Indonesia dari dekopi menambahkan, kehadiran pers jadi hal yang penting untuk semua bidang dan pers lah yang mampu merobohkan tembok – tembok besar penjajahan dunia informasi komunikasi dan pendidikan khususnya karakter keluarga.
Aturannya harus jelas kebebasan jangan kebablasan. Berita Hoak saat ini banyak menghabiskan energi anak bangsa dan dunia, Berita adu domba atau kebencian juga sering kita jumpai. Ayo kita perbaiki karena ini tanggung jawab kita bersama bukan hanya masyarakat pers atau dunia jurnalisme saja.
Media Sosial juga luar biasa terus berkembang. Bagaimana kita harus bisa mandiri memilah memilih informasi yang baik untuk diri setiap kita dan masyarakat. Sekarang masyarakat umum dunia sangat pintar, ayo sinergi kolaborasi semua dengan semangat kebersamaan untuk membangun kebebasan pers dunia khususnya di Indonesia.
Kopi Persahabatan Asli dari Petani Kopi Indonesia menjadi teman asik dialog memperingati hari kebebasan dunia. Pertemuan akhirnya disimpulkan oleh Lilik Adi Goenawan, dunia informasi komunikasi khusus pers yang baik mempunyai peran penting
Untuk membangun karakter anak bangsa dan membangun maju berkembangnya negara Indonesia, kita support bareng dan awasi kebebasan pers dunia di Indonesia, jadi peluang barunya untuk kebersamaan. Seruput kopi bareng ini semoga berkelanjutan jadi ajang inovasi kreatifitas anak negeri.
Dan akhirnya seruput kopi terakhir jadi moment awal kebersamaan yang berkelanjutan. Jalan Sepi Begawan – Begawan Pers Indonesia harus berubah menjadi jalan Semangat Sinergi Kolaborasi dan berbagi seluruh Masyarakat pers dan Jurnalis Nusantara , jadi salam. Penutup Lilik Adi Goenawan
Adegunawan/tangraya