Level PPKM Pemda Dirugikan, 20 milyar/hari uang pajak tidak masuk pada PEMDA ini kemana.
Bandung, tangraya
Gubenur Jawa Barat sudah mulai menghitung-hitung pendapatan, Menurut Beliau selama PPKM di Kota Bandung dan tempat pariwisata mengelami penuruinan pendapatan Daerah. Karena Level demi level tidak menguntungkan Pemda.
Sekitar Rp 20 milyar/hari tidak masuk pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), ini yang mengatikan Dana ini Siapa? Karena Pemda di biayai oleh pajak dan restoran dan perusahaan. Berarti Level demi level PPKM tidak efektif.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil menuturkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 membuat Provinsi Jawa Barat kehilangan potensi pendapatan daerah sekitar Rp20 miliar per hari.
“Perpanjangan PPKM satu hari di level 4, Jawa Barat kehilangan (pendapatan) Rp20 miliar per hari. Jadi kami juga sangat kesusahan kira-kira begitu,” kata Ridwan Kamil saat memberikan sambutan pada acara Kick Off West Java Economic Society 2021 dan Road to Kongres ISEI XXI secara daring, di Bandung, Senin.
Kang Emil berharap acara West Java Economic Society 2021 dan Road to Kongres ISEI XXI tersebut bisa memberikan rekomendasi terhadap permasalahan tersebut.
“Saya mohon ada rekomendasi dari acara ini yakni yang pertama peningkatan daya beli masyarakat dan goverment standing. (Pendapatan daerah yang hilang akibat PPKM) kami hilang Rp5 triliun. Sehingga banyak kegiatan yang kami berhentikan,” kata dia.
Namun, kata Kang Emil, ada sejumlah kabar baik yang berhasil dicapai oleh Provinsi Jawa Barat dari sisi ekonomi di tengah pandemi COVID-19 seperti pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021 mencapai 6,13 persen.
“Dan itu melompat dari dulunya minus 4 persen di periode yang sama,” kata dia. Kabar baik lainnya, investasi yang datang ke Jawa Barat selalu menempati peringkat nomor satu nasional. “Kalau tidak salah kurang lebih Rp70 triliunan investasi ke kita (Jabar). Kemudian juga ekspor sampai akhir semester ini, kita (Jabar) bisa menyumbangkan tertinggi sekitar 15,6 persen,” kata dia. (Henry/susi/ant)