Kepala dinas Samarinda akan pecat apa bila terbukti guru jual buku LKS pada siswa.


Samarinda, tangraya.com

Pihak orang yang tidak mampu tak sanggup beli buku dan uang iuran SPP sekolah Ratusan ribu rupiah, Samatindah.

Jika anak tak punya buku dan tak SPP, malah di kucilkan oleh pihak guru dan sekolah.

Pada hal dana bantuan untuk orang tidak mampu di pakai oleh oknum sekolah bukan pada anak miskin.

” Kami tidak terima, kami memang tak beli buku, karena kami orang yang tak punya”, kata Raharjo salah satu orang yang tidak mampu.

Sedangkan kami anak kami juga mau sekolah mendapatkan didikan di sekolah.

Hal terbut awalnya masukan kami di terima, namun sudah berjalan lebih kurang 1 bulan, nyata kebalik.

“Dari orang tua di bebankan oleh pihak sekolah harus memveli buku sekitar 170.000, kami tak terima”, tuturnya.

Menurut informasi, Ketika orang tua sudah memberikan masukan terhadap Di guru SMP-SMA seharusnya di berikan jalan kusus.

Pemerintah Kota Samarinda merespons aksi protes orang tua siswa terkait praktik jual beli buku di sekolah dengan membentuk tim investigasi untuk mencegah komersialisasi dalam pendidikan, dikutip viva.co.id.

“Anak-anak Kami Diintimidasi dan Dikucilkan Hanya Karena Tidak Membeli Buku”, kata jonior (36)

“Tim investigasi ini bertugas menyelidiki kebenaran aduan orang tua murid mengenai jual beli buku dengan harga tidak wajar,” ujar Asisten I Pemkot Samarinda, Ridwan Tassa, seperti dikutip dari Antara, Jumat 2 Agustus 2024.

“Anak-anak Kami Diintimidasi dan Dikucilkan Hanya Karena Tidak Membeli.

(Dono / guis)

Berita Terkait

Top