Diduga Lelang Proyek Dimanipulasi Oknum Preman Sampai Pengrusakan Mobil Di Komplek Kantor Bupati Kabupaten Pekalongan


 

TANGRAYA.COM

PEKALONGAN – Terjadinya dugaan lelang proyek yang di manipulasi oleh sekelompok preman yang berada di wilayah Kabupaten Pekalongan membuat Tim Media Purna Polri mencoba untuk menggali lebih dalam dari berbagai nara sumber.  SABTU,(20/05/23).

“Di temui di kediamannya yang berada di wilayah Kabupaten Pemalang (I) menjelaskan,” Berawal pada Hari Jumat (12-05-2023) kami berdua berinisial ( I ) dan ( C ) yang merupakan Direktur dari CV Nadia Jaya, mendapatkan undangan resmi dari Pokja ULP Kabupaten. Pekalongan untuk melengkapi administrasi Lelang Tender Proyek Rehabilitasi Jaringan Drainase di Desa Pekiringan Ageng dan akhirnya kami berdua memenuhi undangan tersebut datang ke kantor ULP di Gedung Sekertariat Daerah komplek Kantor Bupati Kabupaten. Pekalongan”,ujarnya Rabu,(17-05-2023).

“Setibanya di parkiran Komplek Kantor Bupati Kabupaten. Pekalongan,kami berdua keluar dari mobil Xenia Warna Hitam No Pol G 1160 GD sekira Pukul 10.30 WIB dan saya melihat ( IB ) dan sekelompok orang yang kami duga adalah preman yang pernah melakukan penghadangan pertama pada saat Proyek Perpustakaan yang anggaran nya sekitar Rp 4,3 Miliar pada Tanggal 2-05-2023”,ungkapnya.

“Pada saat itu saya menduga akan terjadi lagi penghadangan seperti yang lalu, akhirnya kami berjalan menuju Kantor ULP Kabupaten. Pekalongan Lantai Dua.

“Belum sampai di pintu kantor Sekertariat Daerah Kabupaten. Pekalongan Lantai Dua,kedua kontraktor tersebut di hadang lagi oleh sekelompok orang dan salah seorang dari kelompok tersebut yang berinisial ( P ) menanyakan maksud dan tujuan kami datang ke Kantor Sekertariat Daerah Kabupaten. Pekalongan.

“Kemudian salah satu kontraktor yang berinisial ( I ) menjawab, “Saya datang memenuhi undangan resmi dari pokja,”terangnya.

kemudian ( P ) mengatakan” Duduk saja di sini atau pulang saja”, ujarnya.

Akhirnya ( I )menjelaskan,”Ruang tunggunya bukan di sini tetapi di dalam sana dan kenapa kami tidak boleh masuk memenuhi undangan resmi dan sampai kapan saya menunggu karena ini sudah mau adzan Jumat”, jelasnya.

“Setelah melihat gelagat yang kurang baik karena tidak bisa masuk ke ruangan ULP akhirnya kedua kontraktor tersebut meninggalkan Lantai Dua menuju ke halaman parkir Gedung Sekretariat Daerah Komplek Kantor Bupati Pekalongan yang di lengkapi oleh CCTV.

“Setelah ( I ) dan ( C ) sampai diparkiran Gedung Sekertariat Daerah Kabupaten. Pekalongan, kendaraan roda empat miliknya mengalami pengerusakan berupa dirusaknya atau dalam keadaan pecah spion sebelah kanan dan ada baret di sepanjang body mobil dari pintu belakang sampai ke depan lampu utama dan ( IB) sudah tidak berada di lokasi tersebut.

Melihat kondisi mobil nya ( I ) dan ( C ) berinisiatif untuk segera melaporkan peristiwa tersebut kepihak yang berwajib yaitu Polres Pekalongan.

“( I) juga menambahkan, “Sewaktu penghadangan pertama yang terjadi di Lantai Dua Gedung Kantor Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, kami bahkan di hadang oleh sekelompok orang yang di duga preman bahkan ( IB) dan ( BAS) mengatakan kepada kami ” INI ADALAH PAKET KAMI TOLONGLAH KALIAN PULANG SAJA, “ucapnya.

“Selanjutnya Awak Media Purna Polri mencoba menemui salah satu oknum dari kelompok yang menghadang kedua kontraktor tersebut yang berinisial ( P ) dan menanyakan terkait peristiwa penghadangan kepada kedua kontraktor tersebut di Kantor ULP, yang bersangkutan membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Namun ( P ) menyatakan aku iku mung di ajak bos’e kan aku iku wong kuli boy (aku itu cuma di ajak bos nya, kan aku hanya kuli boy) “, imbuhnya.

(Tim).

Berita Terkait

Top