Masyarakat turut menyambut dengan antusias khusus nya warga desa suryabahari dan sukawali
Pakuhaji. tangraya
Desa suryabahari mulai berbenah, di hari ke 3 (tiga) alat berat excavator (long arm) atau biasa di sebut juga “awam beko” sudah tampak terlihat terjun turun ke sungai, yang menjadi pembatas diantara kedua desa, yaitu desa suryabahari dan desa sukawali yang terletak di sebuah kecamatan pakuhaji kabupaten tangerang provinsi banten, senin 913/12).
Masyarakat turut menyambut dengan antusias khusus nya warga desa suryabahari dan sukawali menyaksikan dimana proses pengerjaan mesin penegruk alat berat (excavator long arm) berukuran besar itu melakukan tugas nya secara perlahan namun pasti
Dimulai sejak titik sisi jembatan utara, hadap muara lepas laut, terus bergeser sedikit demi sedikit mengangkat dengan sendok beko nya dan membersihkan dari banyak nya lumpur yang selama ini membuat sidemintasi pendangkalan sungai dan lagi kedapatan sampah-sampah berupa plastik.
Tali dadung berukuran besar dan panjang panjang nya bermeter-meter yang selama ini menghuni berada didalam dasar aliran sungai. Belum lagi terdapat didalam nya juga bongkaran kayu yang mungkin bekas sisa bangkai kapal,perahu para nelayan yang sudah tidak dapat beroperasi lagi karena mengalami kerusakan.
Serta terlihat pula lebih dari 5 (lima) unit kapal perahu tradisionil nelayan yang sudah tampak rusak tak terurus teronggok di sisi kanan dan kiri nya badan sungai sehingga bukan tidak mungkin memperparah terhambat nya aliran sungai dan aktifitas hilir mudik, lalu-lalang nya perahu nelayan yang hendak berlayar menangkap ikan serta sebaliknya sandar bertepi ke dermaga.
Wasmin salah seorang staf dari pemdes (pemerintah desa) setempat mengatakan pada wartawan di lokasi dan waktu yang sama ” kami perangkat desa, kecamatan serta dinas terkait dalam hal ini Dinas SDA dan segenap warga desa suryabahari dan desa tetangga yaitu sukawali serius dan bergotong royong saling bahu-membahu keluar dari setiap permasalahan yang ada, terutama masalah sungai (kali) yang selama ini di keluhkan warga,
Kami berharaf setelah normalisasi dengan mengeruk lumpur dan sejenisnya dalam dasar sungai para nelayan bisa keluar masuk dengan nyaman dan mudah,sehingga warga yang mayoritas nya adalah nelayan penangkap ikan laut dapat menikmati hasilnya”
Menurut pantauan awak media sejauh ini alat berat excavator ready siap di lokasi terdapat 2 (dua) unit,dan 1 (satu) mobil truk dari dinas terkait yang nantinya diperuntukan mengangkut material yg didapat dari hasil pengerukan.
Walau sejak senin pagi terlihat baru aktif bekerja 1 (satu) unit, dikarenakan ada sedikit kendala yaitu di salah satu unit excavator sedang dalam perbaikan karena adanya kerusakan di bagian dari mesin ” as” begitu tambah nya dengan sembari berbincang sesekali dengan montir escavator tersebut.
Supriyadi/tr