Ketua PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho mengaku, penolakan terhadap rencana Reuni 212
Jakarta, tangraya
Gus Wal menyebut, selain takut dimanfaatkan oleh organisasi yang dilarang pemerintah, reuni 212 itu ditakutkan memunculkan kluster baru Covid-19, minggu (21/11)
Gerakan yang mengatasnamakan dirinya Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) menolak rencana reuni 212 yang kabarnya digelar pada Desember 2021. Mereka takut aksi itu dimanfaatkan oleh organisasi yang dilarang pemerintah dan justru memunculkan klaster Covid-19.
Ketua PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho mengaku, penolakan terhadap rencana Reuni 212 di Jakarta sangat penting bagi keutuhan NKRI, keselamatan dan persatuan bangsa.
Spanduk penolakan yang dipasang PNIB di Malang Gus Wal juga meminta kepada TNI dan POLRI menindak tegas siapapun yang ingin membuat kerusuhan, keonaran yang mengancam keselamatan serta keamanan rakyat dan bangsa.
Sebagai bentuk penolakan, PNIB memasang spanduk, baliho dan mendeklarasikan penolakan terharap reuni 212, mulai dari Jakarta, Yogyakarta, Jombang, Nganjuk, Malang, Surabaya, Kalimantan dan kota ataupun kabupaten lainnya.Spanduk penolakan yang dipasang PNIB di Kertosono, Nganjuk, surabaya
“Jangan sampai reuni 212 muncul klaster baru Covid-19 di Indonesia,” tambahnya. “Jika reuni 212 tetap digelar, sama saja dengan kita mengulang kesalahan yang sama yang menyengsarakan rakyat dan mengancam kesehatan juga nyawa rakyat Indonesia,” papar Gus Wal.
supriyadi/neni/tr