Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat masih melakukan penyelidikan terkait kasus pengeroyokan
Jakarta, tangraya
Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat masih melakukan penyelidikan terkait kasus pengeroyokan yang menyebabkan Iwan Kurniawan tewas di Rumah Sakit swasta kawasan Paseban, Senen, Jakarta Pusat. Pengeroyokan itu diduga dilakukan sekuriti salah satu rumah sakit swasta di Paseban hingga Iwan meregang nyawa.
“(terkait) Kejadian kemarin lagi proses penyelidikan Satreskrim Polres. Nanti perkembangannya kita infokan ya,” kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat AKP Sam Suharto ketika dikonfirmasi, Jum’at (29/10/2021).
Hingga kini, Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang diamankan. “Belum (ada tersangka) masih penyelidikan. Belum (ada yang ditahan), masih pemeriksaan,” ujarnya.
Polisi Segera Gelar Perkara Terkait Tewasnya Seorang Pria yang Diduga Dikeroyok Sekuriti Sebuah RS Swasta di Paseban Senen Jumat, 29 Oktober 2021 14:34 WIB ilustrasi dikeroyok. Dalam waktu dekat, Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat akan melakukan gelar perkara untuk memastikan peristiwa pengeroyokan itu.
“Masih pemeriksaan, nanti digelar (perkara), terus diinfokan perkembangannya. Saksi masih diperiksa,” ujar Sam Suharto. Sementara itu Trie Utami, istri korban mengaku sudah melaporkan kasus itu ke Mapolres Metro Jakarta Pusat.
Dalam surat laporan Trie tertulis bahwa dirinya berawal dapat informasi dari pihak salah satu rumah sakit swasta di kawasan Paseban, bahwa Iwan (korban) harus dioperasi karena kecelakaan.
Trie pun mendatangi rumah sakit tersebut dan dimintai KTP. Kemudian Trie dibawa ke lantai 2 Rumah Sakit untuk dijelaskan, kemudian Trie dipaksa menandatangani surat operasi lantaran korban dikatakan pihak RS mengalami pendarahan di kepala.
Trie pun curiga. Trie kemudian diajak ke Unit Gawat Darurat (UGD) RS tersebut untuk melihat kondisi korban Iwan. Ketika melihat kondisi Iwan, kecurigaan Trie mulai bertambah.
Pasalnya, ketika melihat tubuh Iwan, tidak ditemukan adanya tanda luka akibat kecelakaan. Trie pun justru diminta fotokopi Kartu Keluarga (KK) sebanyak 3 lembar. Trie yang hafal dengan luka-luka kecelakaan, semakin curiga dengan keterangan yang diberikan pihak rumah sakit. Lantas, ia kembali menyusuri dan melihat awal masuk Iwan ke UGD RS melalui buku registrasi.
Cekcok pun terjadi karena kecurigaan Trie yang semakin tinggi. Trie kemudian diceritakan oleh pihak sekuriti bahwa sebelumnya telah terjadi pencurian di RS dengan ciri – ciri pelakunya mirip korban. Diduga korban pada saat ke RS langsung diamankan oleh sekuriti dan dianiaya sehingga korban mengalami pendarahan di kepala dan tak sadarkan diri. Tak lama kemudian, nyawa Iwan tak tertolong. Iwan pun tewas. Sementara kasusnya ditangani Polres Metro Jakarta Pusat.
supri/feri/heny/jk