Jam 3 sore, saudar Enrico sedang makan siang dan dipaksa membuat surat yang didektekan oleh pelapor


Tangerang Kota, tangraya

Jam 3 sore, saudar Enrico sedang makan siang dan dipaksa membuat surat yang didektekan oleh pelapor kata katanya isi surat tersebut adalah pengakuan hutang. Teriakan Ellyana juga mengegerkan penghuni komplek dimana saudar Enrico dan ibu Gabriella Merry tinggal.

Lebih lanjut kata Cicilia menirukan saksi fakta dalam persidangan, karena waktu itu banyak penghuni sedang istirahat siang, mereka jadi bertanya tanya ada apa? Kenapa ribut ribut.

Saksi Kasmini juga melihat ibu Ellyana berteriak teriak minta utangnya dibayar dan dijawab saudara Rico, nanti akan dibayar. Padahal pelapor menyakini bahwa perjanjian yang dia buat dengan ibu Gabriella Merry adalah perjanjian kerjasama tetapi saat itu dia memaksa pak Enrico untuk menandatangani surat pengakuan hutang.

Bahwasanya mereka meminjamkan modal dan membungakannya semacam renternir bukan hubungan kemitraan. Padahal dari awal bekerja sama bagi untung. Seperti saksi terdahulu sudah pernahwnerima untung 6 kali dan modalnya di tarik.

Kesaksian Donny Tampubolon yang merupakan mitra kerja saudara Enrico dalam hal pengambilan barang dan pengangkutan dari kebun ke pabrik pengepul dan ke pabrik penggilingan.

Terungkap jelas bahwa bisnis kernel merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan saudara Enrico , paling tidak Enrico sudah menggelutinya sejak saksi diajak bermitra, yaitu tahun 2015 , bahwa benar pak Enrico mendapat jatah kernel 500 – 1000 ton dari PT. Torganda.

Terungkap juga bahwa pak Enrico adalah orang yang baik dan selalu mendahulukan kewajibannya dan tanggung jawabnya terhadap mitra mitranya. fakta persidangan yang bisa diungkap di hadapan mjelis Hakim Sucipto SH MH dalam persidangan di PN Tangerang.

(Arfaiz/wati/tr)

Berita Terkait

Top