Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama (Menag) kembali menggegerkan publik dan banyak menuai
Jakarta, tangraya
Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama (Menag) kembali menggegerkan publik dan banyak menuai kecaman karena memberikan ucapan selamat hari raya Nawruz kepada Komunitas Baha’i. Koalisi Advokasi untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan pun turut buka suara.
Kata Euis Bella Bediana Koalisi ini terdiri dari YLBHI, Paritas Institute, LBH Jakarta, Yayasan Inklusif, HRWG, CRCS UGM, Ulil Abshar Abdalla, dan Ahmad Suaedy. Adanya kontroversi perihal komunitas Baha’i, koalisi ini berharap pemerintah dapat melindungi dan memenuhi hak-hak kelompok minoritas sebagai warga negara yang sama
Dalam konferensi virtual bertema ‘Perlindungan dan Pengakuan Negara terhadap Agama dan Keyakinan’ peneliti dari Paritas Institute, Penrad Siagian menilai Menag Yaqut tidak cukup hanya mengucapkan selamat.
Tapi juga harus diteruskan kepada perlindungan, pelayanan publik terhadap berbagai kelompok agama, termasuk Baha’i yang selama ini mengalami diskriminasi. https://news.detik.com/berita/d-5663351/aktivis-kebebasan-beragama-sambut-hangat-sikap-menag-pada-agama-bahai
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Cholil Nafis mengingatkan pemerintah agar lebih berhati-hati dalam menyikapi keberadaan agama Baha’i. Saat memberikan keterangan (28/7) lalu.
Cholil menuturkan, pemerintah menyamakan Baha’i dengan enam agama yang diakui negara. Sehingga perlakuan yang diberikan juga tidak bisa disamaratakan. Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini mengakui negara memang wajib melindungi umat beragama. “Namun jangan sampai offside dengan melayani agama yang tidak diakui negara”, katanya Syarif Hidayatullah. (henry/tr/tn)